bee

Rabu, 02 Juli 2014

Ringkesan novel Riyanta

Ringkesan novel Riyanta
           
Dahulu kala di negri Surakarta hiduplah seorang yang berbudi pekerti luhur dan juga baik hati yang bernama Pangeran Natasaweya, beliau hanya mempunyai putra tunggal yang diberi nama Raden Mas Riyanta, sewaktu Raden Mas Riyanta berumur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia dan dia diasuh oleh ibunya di rumah Natasewayan.
            Dan ketika umur Raden Mas Riyanta menginjak usia 7 tahun, dia berpisah dengan sang ibu dn dia disekolahkan di Semarang dan tinggal bersama pamannya yang masih bersaudara dengan Raden Ayu Natasaweyan yang bernama Raden Mas Tandhawijaya.Ketika Raden Mas Riyanta menginjak waktu dia harus dikhitan dia kembali ke Surakarta.
            Raden Mas Riyanta sudah mulai remaja dan ketika itu dia sedang suka dengan kegiatan yang mengundang keberanian seperti berburu sampai malam dan lain-lain. Karena itu ibunya mulai kawatir dengan kelakun anaknya,beliau takut kalau-kalau anaknya salah bergaul dan berbuat yang kurang baik. Karena Raden Mas Riyanta mempunyai wajah tampan banyak gadis-gadis yang memperhatikannya maka dari itu sang ibu menyuruhnya agar segera menikah.
            Namun karena Raden Mas Riyanta belum ingin menikah dan masih ingin mencari banyak ilmu dan pengalaman hidup yang masih ingin digalinya dalam-dalam maka dia mengulur-ulur waktu agar sang ibu tidak menyuruhnya menikah lagi.
            Pada suatu hari teman dari Raden Mas Riyanta yang bernama Raden Mas Durjat mengajak bertemu,dan mas durjat mengajaknya untuk pergi ke alun-alun untuk melihat Kumidi Hradu. Setelah sampai disana alun-alun sangat ramai dipenuhi orang-orang yang hendak melihat Kumidi Hradu.
            Tidak lama kemudian terjadi kebakaran disana dan hasilnya orang-orang yang awalnya asik menonton Kumidi Hradu berlarian untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Namun pada saat Raden Mas Riyanta sedang berlari dia ditabrak oleh seorang gadis yang kira-kira berumur empat belas tahun. Gadis tersebut menangis karena orang tuanya yang hilang.
Karena Raden Mas Riyanta merasa kasihan maka dia hendak mengantarkan gadis itu pulang. Ditengah jalan Raden Mas Riyanta merasa lelah dan hendak istiahat sebentar di warung, katena gadis itu takut dengan Raden Mas Riyanta maka dia tidak ingin masuk Ke warung tersebut. Namun Raden Mas Riyanta memaksa gadis itu untuk masuk dan akhirnya gadis itu masuk ke warung tersebut.
Gadis tersebut dikatehui bernama Raden Ajeng Srini, ketika Raden Mas Riyanta hendak ke kamar mandi untuk mencuci muka Raden Ajeng Srini duduk di warung sendirian. Raden Ajeng Srini berfikir mau pulang sendiri takut karena hari sudah malam namun kalau naik kereta dengan Raden Mas Riyanta juga takut. Lamunan Raden Ajeng hilang ketika terdengar suara kereta, dia pun berlari menghentikan kereta tersebut. Dan akhirnya dia masuk kereta dan terkejut karena yang berada di dalam kereta adalah Raden Ayu Prayoga yang tidak lain adalah ibunya. Raden Ajeng Srini merasa lega karena bertemu dengan ibunya. Mereka berdua pun menuju ke Tamansari.
Tidak lama setelah kereta yang ditumpangi Raden Ajeng Srini pergi, Raden Mas Riyanta keluar dari kamar mandi dan kaget melihat Raden Ajeng sudah tidak ada dan raden mas Riyanta pun menanyakan kepada sang punya warung dan setelah diceritakan raden mas Riyanta tau kalau Raden Ajeng bersama ibunya.
Raden Mas Riyanta merasa kalu dia jatuh cinta dengan Raden Ajeng Srini, dan dia pun segera menghentikan kereta dan bergegas untuk pulang, sesampainya dirumah ibunya Raden Ayu Natasaweyan memberitahukan kepadan Raden Mas Riyanta bahwa dia akan dijodohkan. Namun karena dia tidak ingin dijodohkan mka Raden Mas Riyanta pun pergi dari rumah.
Karena Raden Mas Riyanta pergi, Raden Ayu Natasaweyan berusaha untuk mencari anaknya namun tidak ada hasilnya, lalu beliau menyuruh ank buahnya untuk mencari dan melacak dimana Raden Mas Riyanta berada, sudah hampir setengah bulan Raden Mas Riyanta pergi dari rumah dan tidak ada kabar.
Raden Mas Riyanta selama setengah bulan hanya menjelajah gua-gua patilasan di Boyolali. Setelah mengitari kota Boyolali Raden Mas Riyanta bertemu dengan kawan lamanya yang bernama Raden Mas Duryat. Dan tentunya keduanya sangat senang. Mereka saling bercerita tentang kejadian sewaktu sama-sama melihat Kumidi Hradu yang terbakar dulu.
Setelah lama bercerita Raden Mas Riyanta baru tahu kalau raden Ajeng Srini itu putri dari pamannya yang bernama Dipati Prayoga.Setelah puas bercerita di rumah Raden Mas Duryat, Raden Mas Riyanta menuju ke Surakarta dan menuju ke Tamansari untuk menemui Dipati Prayoga.
Setelah sampai dirumah Dipati Prayoga, Raden Mas Riyanta pun disambut sang paman dengan senang hati. Mereka berdua berbincang-bincang dan Raden Mas Riyanta menanyakan apakah Dipati Prayoga mempunyai anak putri yang bernama Srini, dan Dipati Prayoga pun mengiyakan pertanyaan Raden Mas Riyanta itu. Setelah puas berbincang-bincang raden Mas Riyanta segera berpamitan dan dia menuju ke rumahnya di Natasaweyan.
Singkat cerita, Raden Ajeng Srini dan Raden Mas Riyanta pun saling jatuh cinta dan akhirnya Raden Ajeng Srini bicara kepada ayahnya. Dan ayahnya juga setuju karena diam-diam ayahnya juga senang dengan Raden Mas Riyanta dan ingin mempunyai menantu seperti Raden Mas Riyanta.
Dipati Prayoga menyuruh Raden Mas Riyanta untuk datang ke Tamansari, dan Raden Mas Riyanta segera ke Tamansari. Raden Mas Riyanta disuruh ke Tamansari karena Kyai Dipati ingin berbicara kalau Raden Ajeng Sirni akan dinikahi oleh seorang pria dari Rembang. Mendengar berita tersebut Raden Mas Riyanta pun cemburu dan tidak pernah lagi datang berkunjung ke Tamansari.
Karena sudah lama tidak bertemu Raden Mas Riyanta, Kyai Dipati merasa sedih apalagi Raden Ajeng Srini, dia sangat sedih karena Raden Mas Riyanta tidak pernah berkunjung lagi.
Raden Ajeng Srini ternyata belum tahu kalau dia akan dijodohkan dengan pria dari Rembang. Namun Raden Ajeng Srini tidak mau dan memilih untuk menikah dengan Raden Mas Riyanta.

Setelah melewati berbagai halangan akhirnya Raden Mas Riyanta dan Raden Ajeng Srini menikah dan hidup bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar